a. Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa menjadi satu kesatuan yang utuh.Manusia merupakan makhluk hidup yang memiliki berbagai peranan unik yang sangat beragam, peranan tersebut dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yaitu dalam ilmu kimia, ilmu fisika, ilmu biologi, ilmu ekonomi, ilmu politik dan ilmu sosiologi. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, saling membutuhkan dan melengkapi satu sama lain.
Dalam ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitugkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk sosia yang tidak dapat berdiri sendiri (sosioogi), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (poitik), makhluk yang berbudaya sering disebut homo-humanus (filsafat), dan ain sebagainya.
Sebagai satu kepribadian manusia memiliki berbagai unsur yang saling terkait.Unsur tersebut dapat digunakan sebagai alat analisa bagi sifat dan tingkah laku manusia.Diantara unsur tersebut yang membangun manusia adalah jasad, hayat, ruh, nafs.Dari keempat unsur tersebut merupakan unsure yang saling terkait sebagai acuan untuk membangun manusia.Selain itu adapula unsur kepribadian manusia yaitu id, ego dan super ego.
Unsur dari kepribadian id merupakan struktur kepribadan yang paling primitive dan paling tidak nampak. Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri, tetapi terkait dengan struktur lain keribadan yang ada gilirannya menjadi mediator antara insting id dengan dunia luar. Kemudian ego merupakan bagian atau struktur keribadian yang pertama kali di bedakan dari id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena perananya dalam menghubungkan energi id ke dalam saluran sosial yang dapat di mengerti oleh orang lain. Da ada juga super ego yang merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Di bandingkan dengan id dan ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu, seper ego terbentuk dari lingkungan eksternal.
Manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan di berikannya akal, perasaan dan kehendak yang terdapat di dalam jiwa manusia.Dengan adanya akal manusia dapat menciptakan sesuatu seperti halnya teknologi yang sekarang semakin berubahnya zaman semakin berkembang pula teknologi yang sangat canggih.Kemudian dengan adanya perasaan manusia dapat memiliki sifat toleransi antar sesame makhluk hidup.Perasaan di bagi menjadi dua yaitu perasaan inderawi dan perasaan manusiawi. Perasaan inderawi merupakan rangsangan jasmani melalui panca indera.Sedangkan perasaan rohani merupakan perasaan luhur yang terdapat di dalam hati manusia.Misalnya perasaan intelektual, perasaan estetis, perasaan etis, perasaan diri, perasaan social, perasaan religious.
Manusia disebut juga dengan makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi. Sebagai makhluk budayawi manusia dapat dilihat dari segi-segi : kemasyarakatan, kerabatan, psikologi sosial, ekonomi, kesenian perkakas, bahasa, dan sebagainya. Banyak orang yang masih mempersoalkan perbedaan antara kebudayaan barat dan kebudayaan timur.Semua kebudyaan di luar kebudayaan mereka di eropa barat disebutnya kebudayaan timur.Sedangkan sebagai lawanya kebudaay mereka sendiri yang mereka sebut kebudyaan barat.
Orang-orang yang mendiskusikan kedua perbedan antara kebudayaan barat dan kebudayaan timur tersebut biasanya menyangka bahwa kebudayaan timur lebihmementingkan kehidupan rohani, mistik, pemikiran preoogis, keramahtamaan, dan gotong yoyong.Sedangkan kebudayaan barat lebih memntingan kebendaan, pikiran logis, hubungan asas guna dan individualisme.
Hidup manusia mempunyai tiga taraf, yaitu estetis, etis dan religious.Dengan kehidupan estetis, manusia mampu menangkap dunia sekitarnya sebagai dunia yang mengagumkan dan mengungkapkan kembali (karya) dalam lukisan, tarian, nyayian yang indah.Dengan etis manusia meningkatkan kehidupan estetis ke dalam yingkatan manusiawi dalam bentuk-bentuk keputusan bebas dan dipertaggungjawabkan.Dengan kehidupan religious, manusia menghayai pertemuanya dengan Tuhan.
Untuk menghindari pendekatan terhada jiwa manusia maka hsu telah mengembangkan suatu konsepsi bahwa dalam jiwa manusia sebagai makhluk sosia budaya mengandung delapan daerah yang seolah-olah seperti lingkaran seperti lingkaran-lingkaran konsentris sekitar diri pribadi, seperti sebagai berikut :
Nomor 7 dan nomor 6 : daerah tak sadar dan sub sadar. Individu yang bersangkutan sudah lupa akan unsur--unsur itu bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan hidup sehari-harinya.
Nomor 5: kesadaran yang tak di nyatakan. Lingkaran itu terdiri dari pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan yang disadari oleh si individu yang bersangkutan.
Nomor 4: kesadaran yang dinyatakan . lingkaran ini di dalam alam jiwa manusia mengandung pikiran-pikiran, gagasan-gagasan dan perasaan-perasaan yang dapat dinyatakan secara terbuka oleh si individu kepada sesamanya yang dengan mudah diterima dan di jawab oleh sesamanya.
Nomor 3: lingkaran hubungan karib, mngandung konsepsi tentang rang-orang, binatang-binatang atau benda-benda yang oleh si individu diajak bergaul secara mesra dan karib.
Nomor 2: lingkungan hubungan berguna, tidak lagi ditandai oleh sikap sayang dan mesra, melainkan ditentukan oleh fungsi kegunaan dari orang, binatang atau benda-benda itu bagi dirinya.
Nomor 1: lingkaran hubungan jauh. Terdiri dari pikiran dan sikap dalam alam jiwa manusia tentang manusia, benda-benda, alat-alat, pengetahuan dan adat yang ada dalam kebudayaan dan masyarakat sendiri.
Nomor 0: lingkungan dunia luar, terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan yang hamper sama dengan pikiran yang terletak dalam lingkaran nmor 1.
Konsep yang dipakai sebagai landasan untuk mengembangkan konsep lain, menurut Francis L.K.Hsu adalah onse jen dalam kebudayaan cina, yaitu manusia yang berjiwa selaras, manusia yang berkepribadia. Usul Francis L.K,Hsu, agar para ahli psikolog tidak hanya memakai knsep barat mengenai kepribadian itu tetapi juga memperhatikan unsure hubungan mesra dan bakti itu.
b. Kebudayaan
Kebudayaan dikemukakan oleh dua antropolog yaitu Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski yang diartikan bahwa cultural determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan oleh adanya kebudayaan yang di miliki masyarakat itu.Pengertian kebudayaan meliputi bidang yang luasnya seolah-olah tidak ada batasnya. Dalam pengertian sehari-hari istilah kebudayaan sering diartikan sama dengan kesenian.
Kebudayaan menurut bahasa sanskerta adalah budi dan akal. Dalam bahasa latin berarti mengolah tanah. Dan diartikan umum kebudayaan adalah segaa sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya.Budaya juga dapat diartikan sebagai himpunan pengalaman yang di pelajari, mengacu pada pola-pola perilaku yang dipelajari yang ditularkan secara sosial, yang merupakan kekushusan kelompok tertentu.Kebudayaan juga mencangkup beberapa aspek seperti material yang berhubungan dengan teknologi maupun non-material.
Menurut selo sumarjan dan soelaeman soemardi kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah yang di perlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk masyarakat.
Secara praktis kebudayaan merupakan sistem nilai dan gagasan utama.Sistem nilai dan gagasan utama sebagai haekat kebudayaan terbagi dalam tiga sistem, yaitu sistem ideologi, sistem sosial, sistem teknologi.
Setiap bentuk kebudayaan manusia merupakan jawaban terhadap suatu pertanyaan.Dan pertanyaan itu ialah mengenai syah tidaknya paspor kebudayaan manusia, pertanyaan apakah evaluasi yang kita buat mengenai segala hal ikhwal dalam kehidupan manusia itu benar atau tidak.
Ada tiga tahap kebudayaan yaitu tahap mitis, tahap ontologis dan tahap fungsionil.Yang dimaksudkan dengan tahap mitis adalah sikap manusia yang merasa dirinya terkepung oleh kekuatan-kekuatan gaib sekitarnya.Dalam kebudayaan modern pun sikap mitis ini masih terasa.Yang dimaksudkan denga tahap kedua yaitu tahap ontologis adalah sikap manusia yang tidak hidup lagi dalam kepungan kekuasaan mitis, melainkan yang secara bebas ingin meneliti segala hal ikhwal.Ontologi berkembang dalam lingkungan-lingkungan kebudayaan kuno yang sangat dipengaruhi oleh filsafat dan ilmu pengetahuan.Tahap ketiga yaitu tahap fungsionil adalah sifat dan alam ikiran yang makin nampak dalam manusia modern.
Kebudayaan memiliki unsur-unsur yang terdapat di dalam nya, banyak yang mengemukakan unsure-unsur kebudayaan diantara unsur-unsur tersebut seperti yang di kemukakan oleh Melville J. Herkovits, unsur tersebut ada empat macam yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik.masalah lain yang penting tentang kebudayaan adalah dalam bentuk wujudnya. Dalm bentuk wujudnya kebudayaan dibedakan menjadi dua macam yaitu bendaniah dan rohaniah.
Menurut dimensi wujudnya kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu
1. kompleks gagasan, konsep, dan pemikiran manusia
2. kompleks aktivitas
3. wujud sebagai benda
kebudayaan sebagai hasil karya manusia memiliki sistem nilai, seperti halnya hakekat hidup manusia, hakekat karya manusia, hakekat waktu manusia, hakekat alam manusia dan hakekat hubungan manusia.
Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selau dalam keadaan berubah.Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mengalami perubahan dan bergerak.Terjadinya gerakan atau perubahan ini disebebkan oleh perubahan jumlah dan komposisi penduduk, dan perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.Masyraat yang hidup di tempat tersebut masyarakat yang terbuka.
Kebudayaan adaah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, mora, hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemmpuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang di dapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
C.kluckhohn di dalam karyanya berjudul universal categories of culture mengemukakan bahwa ada tjuh unsure kebudayaan universal, yaitu sistem religi merupakan produk dari manusia sebagai homo religious.Sistem organisasi kemasyarakatan merupakan produk dari manusia sebagai homo socius.Sistem pengetahuan merupakan produk manusia sebagai homo sapiens. Sistem mata encaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi merupakan produk manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meingkat.
Kemudian adapula system teknologi da peralatan merupakan produk dari manusia sebagai faber.Bahasa merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens.Kesenian merupakan hasil dari manusia sebagai homo aesteticus.
Perubahan kebudayaan merupakan perubahan yang terjadi dalam system ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan, antara lain aturan-aturan norma-norma yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan, juga teknologi, selera, rasa keindahan (kesenian), dan bahasa.
2. HUBUNGAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan di nilai sebagai dwitunggal yang artinya walaupun keduanya berbeda tapi keduanya merupakan satu kesatuan.Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur kehidupan manusia agar sesuai dengannya.pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya harus patuh kepada peraturan yang di buatnya itu. manusia tidak dapat di lepaskan dari kebudayaan karna mebudayaan merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri.
Dari sisi lain hubungan antara manusia dan kebudayaan dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis (saling terkait satu sama lain). tiga tahap proses dialektis, yaitu :
1. Eksternalisasi : proses manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivasi : proses masyarakat menjadi realitas obyektif.
3. Internalisasi : proses masyarakat di sergap kembali oleh manusia
Manusia dengan kebudayaan, atau manusia dengan masyarakat mempunyai hubungan saling keterkaitan satu sama lain. Analisa terhadap keduanya harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.
PENGALAMAN
Nami kula dede purnama sari, kula asalipun saking indramayu. Budaya pribumi ing indramayu bebahasa karo ngguakaken jawa. Ing bebahasa jawa ana loro bagean yaiku jawa kromo lan bahasa jawa ngoko. Bahasa jawa kromo biasanipun di gunakaken nganggo bebahasa karo wong tuwa. Nalika bahasa jawa ngoko digunakaken kanggo bebahasa karo wong sepantran utawa wong sing luwih enom. Bahasa jawa kromo digunakaken kanggo bebahasa karo wong tua amarga basa sing di gunakaken luwih lanang lan sopan. Dene jawa ngoko kurang sopan kanggo bebahasa karo wong sing luwih tua. Lan mulane bahasa kromo akeh dimulangaken ning siswa-siswa ing sekolah ambiran padha bias nggunakaken basa sopan nalika ngomong karo wong kang luwih tua utawa sepantaran lan luwih enom.
Sopan santun ingkag jawa sangetlah di nandhesakaken. Utamane saking bebasa, nganggo klambi lan gerakan tubuh kudu sopang malih wong kang luwih tua. Nanging sawijinipun kasunyatan ing jaman sakien adat-adat ipun tambah ilang saking perubahan zaman. Akeh remaja sing nyepelehaken adat lan kebudayaan sing akhire akeh sing mboten weruh ingkang kebudayaan daerah dewek. Akeh remaja pada nyimpang ing adat lan kebudayaan semisaipun sekien remaja sampun pada nganggo bebasa daerah wong luar lan nganggo klambi sing beli pantes ingkang adat jawa. Malihipun daerah jawa uga luwih bagus dibandingaken daerah sejene. Sing kudue kita bangga ingkang daerah jawa kita dewek.
Kudue kita sing dadi generasi penerus kudu bangga ingkang adat lan budaya sing ana teng daerah jawa kita dewek. Semisalipun ing jawa akeh ragam adat istiadat sing sering di nggo teng masyarakat. Daerah jawa ing indramayu due adat budaya yaiku semisalipun upacara-upacara adat saking acara pangantenan malih acara sejene. Ngerti mukawis hal ingkang teng anggap wigatos lebet lingkungan masyarakat kesebat.
Di indramayu bahasa ingkang dipunginakaken saben dhusun punika benten-benten, kadangkala piyambakipun sedaya asring ngginakaken bahasana piyambak teng lebet lingkungan dhusun kesebat. Sayangipun tetap kemawon lebet berbahasa ingkang sakedahipun teng ginakaken yaiku bahasa jawi krama, bahasa jawi krama punika kaping asring teng wucalaken dhateng paputra sekolah saking timur miwiti saking sd ngatos smp enawi piyambakipun sedaya kesebat taksih gegulang teng lingkungan masyarakat jawi.
Kajawi saking berbahasa daerah jawi ugi ngangungani kathah adat budaya ugi adat budaya kesebat teng lebet saben dhusun benten-benten, piyambakipun sedaya ngagungani legenda utawi cerios piyambak lebet mukawis dhusun kesebat. Mboten awis lebat mukawis dhusun kaping asring ngawontenaken acara-acara engetan kados ujungngan, nadran, mapag sri, ugi dadosipun.
Kebudayaan ugi bahasa jawi kirang kathah teng kemangertosi masyarakat njawi-njawi bahkan mboten awis priyantun jawiya mboten tirsakaliyan bahasanipun piyambak ugi mboten nepang adat budaya jawi punia piyambak, bokmenawi teng amargiaken bahasa jawi teng pandag redatos kagem teng pelajari dadosipun kekathahen mboten kelangkung perduli kaliyan bahasa ugi kebudayaan jawi.
Daerah jawi sangetlah luas, nduweni legenda masing-masing dipunantawisipun legenda kenalendran-kenalendran kados kenalendran hindu utawi budha, kenalendran islam, kenalendran jawi modern. Dadosipun daerah jawi ngagungani beragam kebudayaan dupuatawisipun yaiku ;
1. Syukuran dalam adat jawa
2. Pernikahan dalam adat jawa
3. Siraman
4. Acara sunatan
5. Unjungan
6. Nadranan
7. Mapag sri
Daerah jawi ngagungani seni tradisioal ingkang mboten kasoran sae ugi saenipun kaliyan budaya daerah njawi bentenipun, daerah jawi ngagungani beksan khas semisalipun tari jaiong, tari topeng, tari kuda lumping, tari sintren ugi dadosipun. Daerah jawi ugi ngagungani karya seni serat ugi ringgit ingkang teng sanget banggakan. Daerah jawi ugi ngagungani seni music ingkang khas sanget ugi saged teng ngendika tradisional sanget dadosipun menawi teng midhangetaken music-musik tersebut saged ngasta seseorang dados nyaman amargi alunan-alunan music jawi kesebat.
Kejawi sei tarian, seni serat (batik), seni wayang lan seni music daerah jawi ugi ngagungani dhadharan khas ingkang mboten kasoran ecanipun kaliyan mangsakan luar negeri. Dipunantawisipun kesebat yaiku
1. Nasi pecel
2. Soto
3. Sate
4. Tahu gejrot
5. Rujak
6. Ketan
Ugi taksih kathah malih dhaharan-dhaharan khas ingkang wonten teng daerah jawi, dhaharan kesebat taksih tradisional sanget ugi teng ngasta kaliyan badhe-badje ingkang taksih tradisional dados mboten betah khawatir kagem konsumen ingkang mengkonsumsinipun.
Generai timur sakmenika sakedahpun bangga kaliyan kebudayaan asalipun piyambak amargi kaliyan nggandrungi kebudayaan kita sedaya saged mriksani kalangkungan mukawis kebudayaan kesebat ingkang wonten teng lebetipun sangeta nggina dipunbandingaken kaliyan budaya bentenipun ingkang pasiten ngapus tatakrama ugi kesopanan uwong.
No comments:
Post a Comment