Sunday, 3 May 2015

Kampung Halamanku

Haloo, gue dede dari indramayu. Sekarang gue kuliah didepok, walaupun gak tinggal dikampung halaman, gue tetep cinta kampung halaman lah ya J. Kali ini gue mau cerita nih tentang kampung halaman gue tempat dimana gue lahir hehe
Ini dia sejarah dari kampung  halaman gue, disimak yaa :D



Menurut Tim Panitia Peneliti Sejarah Kabupaten Indramayu bahwa hari jadi Indramayu jatuh pada tanggal 7 Oktober 1527 M yang telah disahka pada sidang Pleno DPRD Kabupaten Daerah tingkat II Indramayu pada tanggal 24 Juni 1977 dan ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Daerah tingkat II Indramayu Nomor 02 Tahun 1977 tentang Penetapan Hari Jadi Indramayu, dimana dalam Peraturan Daerah tersebut disebutkan bahwa hari jadi Indramayu ditetapkan jatuh pada tanggal 7 (tujuh) Oktober 1527 M hari Jumat Kliwon tanggal 1 Muharam 934 H.Dalam menentukan harijadi tersebut tim panitia peneliti sejarah Indramayu berpegang pada sebuah patokan peninggalan jaman dulu dan atas dasar beberapa fakta sejarah yang ada, yaitu prasasti, penulisan-penulisan masa lalu, benda-benda purbakala/benda pusaka, legenda rakyat serta tradisi yang hidup ditengah-tengah masyarakat. Menurut Babad Dermayu penghuni partama daerah Indramayu adalah Raden AriaWiralodra yang berasal dari Bagelen Jawa Tengah putra Tumenggung Gagak Singalodra yang gemar melatih diri olah kanuragan, tirakat dan bertapa.
Suatu saat Raden Wiralodra tapa brata dan semedi di perbukitan melaya di kaki gunung sumbing, setelah melampau masa tiga tahun ia mendapat wangsit “Hai wiralodra apabila engkau ingin berbahagia berketurunan di kemudian hari carilah lembah Sungai Cimanuk. Manakala telah tiba disana berhentilah dan tebanglah belukar secukupnya untuk mendirikan pedukuhan dan menetaplah disana, kelak tempat itu akan menjadi subur makmur serta tujuh turunanmu akan memerintan disana”.
Dengan didampingi Ki Tinggil dan berbekal senjata Cakra Undaksana berangkatlah mereka ke arah barat untuk mencari sungai Cimanuk. Suatu senja sampailah mereka di sebuah sungai, Wiralodra mengira sungai itu adalah Cimanuk maka bermalamlah disitu dan ketika pagi hari bangun mereka melihat ada orang tua yang menegur dan menanyakan tujuan mereka. Wiralodra menjelaskan apa maksud dan tujuan perjalanan mereka, namun orang tua itu berkata bahwa sungai tersebut bukan cimanuk karna cimanuk telah terlewat dan mereka harus balik lagi ke arah timur laut. Setelah barkata demikian orang tarsebut lenyap dan orang tua itu menurut riwayat adalah Ki Buyut Sidum, Kidang Penanjung dari Pajajaran. Ki Sidum adalah seorang panakawan tumenggung Sri Baduga yang hidup antara tahun 1474 - 1513.
Kemudian Raden Wiralodra dan Ki Tinggil melanjutkan perjalanan menuju timur laut dan setelah berhari-hari berjalan mereka melihat sungai besar, Wiralodra berharap sungai tersebut adalah Cimanuk , tiba-tiba dia melihat kebun yang indah namun pemilik kebun tersebut sangat congkak hingga Wiralodra tak kuasa mengendalikan emosinya ketika ia hendak membanting pemilik kebun itu, orang itu lenyap hanya ada suara “Hai cucuku Wiralodra ketahuilah bahwa hamba adalah Ki Sidum dan sungai ini adalah sungai Cipunegara, sekarang teruskanlah perjalanan kearah timur, manakala menjumpai seekor Kijang bermata berlian ikutilah dimana Kijang itu lenyap maka itulah sungai Cimanuk yang tuan cari.”.
Saat mereka melanjutkan perjalanan bertemulah dengan seorang wanita bernama Dewi Larawana yang memaksa untuk di persunting Wiralodra namun Wiralodra menolaknya hingga membuat gadis itu marah dan menyerangnya. Wiralodra mengelurkan Cakranya kearah Larawana, gadis itupun lenyap barsamaan dengan munculnya seekor Kijang. Wiralodra segera mengejar Kijang itu yang lari kearah timur, ketika Kijang itu lenyap tampaklah sebuah sungai besar. Karena kelelahan Wiralidra tertidur dan bermimpi bertemu Ki Sidum , dalam mimpinya itu Ki Sidum berkata bahwa inilah hutan Cimanuk yang kelak akan menjadi tempat bermukim.
Setelah ada kepastian lewat mimpinya Wiralodra dan Ki Tinggil membuat gubug dan membuka ladang, mereka menetap di sebelah barat ujung sungai Cimanuk. Pedukuhan Cimanuk makin hari makin banyak penghuninya. diantaranya seorang wanita cantik paripurna bernama Nyi Endang Darma. Karena kemahiran Nyi Endang dalam ilmu kanuragan telah mengundang Pangeran Guru dari Palembang yang datang ke lembah Cimanuk bersama 24 muridnya untuk menantang Nyi Endang Darma namun semua tewas dan dikuburkan di suatu tempat yang sekarang terkenal dengan “Makam Selawe”.
Untuk menyaksikan langsung kehebatan Nyi Endang Darma, Raden Wiralodra mengajak adu kesaktian dengan Nyi Endang Darma namun Nyi Endang Darma kewalahan menghadapi serangan Wiralodra maka dia meloncat terjun ke dalam Sungai Cimanuk dan mengakui kekalahannya. Wiralodra mengajak pulang Nyi Endang Darma untuk bersama-sama melanjutkan pembangunan pedukuhan namun Nyi Endang Darma tidak mau dan hanya berpesan, “Jika kelak tuan hendak memberi nama pedukuhan ini maka namakanlah dengan nama hamba, kiranya permohonan hamba ini tidak berlebihan karena hamba ikut andil dalam usaha membangun daerah ini”.
Untuk mengenang jasa orang yang telah ikut membangun pedukuhannya maka pedukuhan itu dinamakan “DARMA AYU” yang di kemudian hari menjadi “INDRAMAYU”.
Berdirinya pedukuhan Darma Ayu memang tidak jelas tanggal dan tahunnya namun berdasarkan fakta sejarah Tim Peneliti menyimpulkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada jum’at kliwon, 1 sura 1449 atau 1 Muharam 934 H yang bertepatan dengan tanggal 7 Oktober 1527 M.
Gimana seru atau pusing nyimak sejarah kampung halaman gue ? wkwk
Itu baru sejarahnya loh, ini dia yang bikin kangen…
Daftar Tempat Wisata di Indramayu

1.     Pantai Tirtamaya - Jalan Raya Indramayu - Cirebon, sekitar 16 Km dari kota Indramayu, yang kabarnya panoramanya indah pada saat matahari terbit dan dan tenggelam.

2.    Pantai Eretan - Sekitar 39 Km dari Kota Indramayu, tempat istirahat bagi pejalan yang pergi dari atau pulang ke Jakarta, dengan hutan mangrove dan deretan rumah makan.

3.    Situ Bojongsari - Desa Bojongsari, sekitar 2 km dari pusat kota Indramayu, yang digunakan untuk kegiatan memancing, berkemah dan rekreasi air.


4.    Situ Bolang - Desa Jatisura, Kecamatan Cikedung, sekitar 20 Km dari kota Indramayu dimana pengunjung bisa melakukan kegiatan memancing, berkemah dan berekreasi air.

5.    Koloni Kera Banjar - Desa Bulak, Kecamatan Jatibarang, sekitar 17 Km dari Kota Indramayu, berupa koloni kera yang konon jumlahnya tidak pernah berubah, yaitu sebanyak 41 ekor Kera.
6.    Makam Buyut Tambi - Desa Tambi, Kecamatan Sliyeg, Indramayu, yang berada di jalur jalan Jatibarang-Indramayu.
7.    Makam Pangeran Selawe - Desa Dermayu, Kecamatan Sindang. Komplek makam ini ada pada sebidang tanah seluas 320 m2, berpagar tembok 20 x 16 m dengan tinggi 1,5 m.
8.    Makam Raden Arya Wiralodra - Blok Karangbaru, Desa Sindang. Ia adalah putra Tumenggung Gagak Singalodra dari Banyuurip, Bagelen, Jateng, yang membuka hutan di barat sungai Cimanuk, cikal bakal Indramayu.
9.    Masjid Kuno Bondan - Desa Bondan, Kertasemaya, berdiri 1414 H ini merupakan hasil musyawarah Syekh Datuk Khafi dengan masyarakat Bondan.
10. Pesantren Al Zaytun - Desa Mekar Jaya Kecamatan Gantar Kabupaten Indrarmayu.
11.  Situs Lombang - Desa Lombang, Kecamatan Juntinyuat, Sekitar 20 km timur laut Kota Indramayu. Lokasi ini bisa dicapai melalui jalan raya Indramayu - Cirebon melalui lintas pantai utara.
12. Tugu Kujang - Jalan masuk ke Indramayu dari Cirebon, melambangkan sejarah Kijang Emas yang menuntun arah ke pedukuhan di Muara Kali Cimanuk, cikal bakal Indramayu.
13. Vihara Dharma Rahayu - Jl Veteran yang sebelumnya bernama Klenteng An Tjeng Bio, dibangun pada tahun 1848 oleh Poey Soen Kam sebagai tempat pemujaan bagi Toa Pekong Lak Kwa Ya.
14. Gedung Asisten Residen - Desa Penganjian, Kecamatan Sindang
15. Pedati Kuno - Kampung Kalianyar, Kecamatan Krangkeng
16. Stasiun kereta Api Indramayu - Kampung Paoman, Kecamatan Paoman
17. Alun-alun - Pusat Kota Indramayu
18. Tugu Kijang atau Bunderan Kijang - Persimpangan jalan masuk kota Indramayu, dari Cirebon
19. Tugu Mangga - Kabupaten Indramayu
20.Masjid Agung - Pusat Kota Indramayu, dekat Pusat Pemerintahan / Pendopo Indramayu.
21. Kilang Minyak Balongan - Kurang lebih 6 km dari kota Indramayu
22.Waduk Cipancuh - Cipancuh Kecamatan haurgelis.
23.Situ Brahim - Desa babadan Kecamatan sindang.
Wisata Budaya, Sejarah, Kesenian dan Kerajinan

1.     Batik Indramayu - Kabupaten Indramayu
2.    Upacara Ngarot - Desa Lelea
3.    Wayang Kulit Indramayu - Kabupaten Indramayu
4.    Sandiwara Indramayu - Kabupaten Indramayu
5.    Rudat Akrobat - Kabupaten Indramayu
6.    Topeng Dinaan Indramayu - Kabupaten Indramayu
7.    Tarling - Kabupaten Indramayu
8.    Sintren - Kabupaten Indramayu
9.    Teater Masres - Kabupaten Indramayu

Ini dia makanan-makanan khas indramayu, rasanya gak kalah enak sama makanan-makanan korea loh haha
Tempat Kuliner di Indramayu

1. Kecamatan Indramayu - (Kuning Ayu, Panorama, Cibiuk, Pringgading)
2. Kecamatan Juntinyuat - (Perdut/Glayem; Mina Ayu, Samudra, Sisi Laut, Mang Rum)
3. Kecamatan Karangampel - (Perahu)
4. Kecamatan Jatibarang - (Kampung Rasa)
5. Kecamatan Lelea - (Pesona Liyep, Pedesan Entog)
6. Kecamatan Kandanghaur - (Pesona Laut, Abah, As-Safiq, Rawud)

Kuliner di Indramayu memiliki cita rasa khas tersendiri loh walaupun hampir sama dengan kuliner Cirebon. Kuliner yang khas dan mudah ditemukan di Kabupaten Indramayu, ini diaa :

1. Pedesan Entog
2. Soto Indramayu
3. Burbacek (Bubur Rumbah Cecek)
4. Rumbah
5. Koci
6. Nagasari
7. Nasi Lengko
9. Dodol Mangga
10. Kripik Mangga


Gimana? Seru bukan? :D ayoo pada dateng ke kampung halaman gue ya, selain tempatnya asik daerahnya juga masih segar dan asri loh. 

No comments:

Post a Comment